Sejak semula Gereja menghormati kedua rasul, Petrus dan Paulus, secara bersama-sama. Kedua rasul ini dianggap sebagai sokoguru gereja. Simon anak Yunus dan saudara Andreas, lahir di Betsaida, Galilea, sebuah kampung di tepi danau Genesaret. Seperti ayahnya, Simon adalah seorang nelayan yang ulet, bertabiat jujur, dan rajin. Ia tidak berpendidikan tinggi tetapi cukup terampil dalam pekerjaannya sebagai seorang nelayan. Kepribadiannya sangat menarik perhatian Yesus, karena itu Yesus berkenan menjadikannya seorang murid-Nya bahkan mengangkatnya sebagai pemimpin para rasul dan pemimpin Gereja yang pertama.
Pada mulanya, Simon bersama Andreas saudaranya, menjadi murid Yohanes Pemandi. Oleh Andreas, Simon diperkenalakan kepada Yesus, sang Mesias yang dinanti-nantikan oleh seluruh bangsa Israel “Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus.” Kata Andreas kepada Simon. “Engkau anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (Arti = Petrus) Kefas artinya wadas atau batu karang. Sejak saat itu, dia lebih dikenal dengan nama Petrus. Petrus secara resmi mengikuti Yesus, Sang Mesias.
Paulus dilahirkan di Tarsus, Asia Kecil dari Keluarga Yahudi yang berkewarganegaraan Romawi. Ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi. Sebagai seorang Farisi yang fanatic, Saulus tiada henti mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus. Dalam perjalanannya ke Damsyik, Yesus menangkapnya dan menjadikan dia rasul untuk bangsa-bangsa kafir. Perjalanan misinya senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. Di Yerusalem ia ditangkap oleh bangsa Yahudi , lalu dipenjarakan dan di bawa ke Roma, sebab ia naik banding kepada kaisar. Akhirnya ia dibebaskan. Tak lama kemudian, dia ditangkap lagi dan akhirnya ia dibebaskan. Tak lama kemudian, dia ditangkap lagi dan akhirnya menemui ajalanya sebagai martir di Roma pada tahun 67.
Ikk.ukm.um.ac.id